Hari Pertama : Hampir ketinggalan (Ekspolarasi Penggalang OASE)

Hari pertama : Hampir ketinggalan

Semalam tadi aku sangat tidak sabar menunggu keberangkatanku besok , tapi akhirnya terlelap juga sampai akhirnya jam 3 pagi Bunda membangunkan ku. Segera aku mandi dan bersiap-siap tidak lupa solat subuh dulu, kata bunda nanti sarapannya di jalan saja.

Pagi ini aku diantar kakakku dan Bunda, kami naik mobil online menuju stasiun Bekasi. Rencananya aku janjian dengan teman-teman di Stasiun Kota jam 6.30 pagi. Berharap mendapatkan tempat duduk saat di kereta, karena jujur aku masih mengantuk tapi ternyata semua tempat duduk sudah terisi penuh ya sudahlah aku berdiri saja begitupun Bunda dan kakakku Khansa.

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan kami masih di kereta, Bunda sempat kirim pesan ke group WA orang tua OASE agar kami ditunggu, iya kemungkinan kami terlambat. Betul saja menjelang masuk ke Stasiun Kota, kereta mengantri masuk ke stasiun sehingga kami harus menunggu kereta lain berangkat terlebih dahulu baru kereta yang aku naiki bisa masuk stasiun kota.
Alhamdulillah ternyata Kak Opal satu kereta dengan ku tapi berbeda gerbong, pastinya aku ga akan ditinggal teman-teman OASE menuju pelabuhan Sunda Kelapa... kan ada Kak Opal hehehe.

Akhirnya kereta bisa masuk ke stasiun kota, aku agak berlari di bantu Bunda dan kakakku membawa tas carrier dan tenda yang cukup berat kalau aku membawanya sendiri. Kulihat sudah ada  Kaysan, Alev, Ali dan kak Shanty disana plus Kak Opal tentunya. Tidak lama kemudian kami langsung menuju tempat angkot-angkot menawarkan jasanya untuk membawa kami ke pelabuhan Sunda Kepala. Alhamdulillah kami menyewa angkot untuk sampai di depan kapal yang akan kami tumpangi, karena angkot biasanya hanya sampai di pintu masuk pelabuhan dan harus berjalan sekitar 1 km menuju kapal bersandar.

Ah akhirnya aku lihat penampakan kapal Sabuk Nusantara, sejujurnya aku belum pernah naik kapal besar seperti ini, jadi ini akan menjadi pengalaman pertama aku naik kapal besar. Disana sudah menunggu sebagian lagi teman-teman OASE yang sudah terlebih dahulu sampai disana. Kami menurunkan barang-barang dari angkot, lalu Kak Shanty dan kak Lala mengabsen kami satu persatu.
Kami sempat berfoto ria di depan kapal yang akan mengantar kami sampai Pulau Untung Jawa. Untuk naik kapal kami harus punya identitas semacam ktp kalau sudah cukup umur , tapi karena aku dan teman-teman belum punya KTP jadi sebelumnya kami dibuatkan identitas sama kakak-kakak mentor. 

Kami dipanggil satu-persatu untuk naik ke kapal dan menunggu sampai kapal berangkat. Akhirnya setelah cukup lama menunggu, kapal berangkat.  Di dalam kapal kami semua di beri tugas untuk mewawancarai 1 orang penumpang.Aku mewawancarai seorang penumpang yang bekerja sebagai tukang sapu di Pulau Untung Jawa, usianya  42 tahun . Dia tinggal di Pulau Untung Jawa bersama keluarganya, dan seterusnya beberapa pertanyaan aku ajukan ke Bapak tadi. Sayangnya aku lupa mencatatnya, dan sekarang aku lupa apa saja isi obrolanku. 😊

Perjalan ke Pulau Untung Jawa kurang lebih 1 jam, jadi ga terlalu lama. Kapal merapat dan kami turun bergantian sambil membawa barang-barang. Tempat pertama yang kami tuju adalah  PKBM N37 sebelum ke penginapan. Kami sempat berfoto dengan ketua PKBM tersebut.

Kata Kaysan di penginapannya ada AC, ah masa sih aku sempat tidak percaya karena ini kan pulau . Eh ternyata benar Kaysan tidak berbohong di sana memang ada AC nya. Kami istirahat terlebih dahulu dilanjutkan solat dan makan siang, setelah kami melanjutkan eksplor ke Pulau Rambut yang di juluki sebagai kerajaan burung.

Kami di anjurkan untuk memakai sepatu boots untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti di gigit ular, atau di gigit biayak. Dari Pulau Untung Jawa kami di bagi dua kelompok, dikarenakan kapalnya tidak muat untuk menampung semua jika harus sekali jalan. 

 Kapalnya terpaksa bolak - balik mengantar kami. Perjalanan dari P. Untung Jawa menuju P. Rambut sekitar 10 menit saja. Sesampai di sana kami di bagi menjadi 2 kelompok seperti kelompok keberangkatan kapal tadi, agar tidak terlalu berisik. 

Mulailah kami berjalan, baru berapa lama berjalan Kaysan melihat burung, tapi aku tidak tahu jenis apa itu burung. Lalu kami melanjutkan perjalanan lagi , dan kembali kami melihat burung namun tiba-tiba ada biawak yang lewat dan aku pun kaget karena ukurannya sangatlah besar hampir menyamai saudaranya yaitu Komodo. Aku sempat menanyakan ke mas-mas disana, biawak tuh makan apa sih? Ternyata biawak memakan telur ular yang ditinggalkan induknya, dia juga memakan bangkai karena itu kalau kita di gigit biawak akan menyebabkan :

1. bengkak dan nyeri
Bahaya gigitan biawak yang paling sering menimpa manusia adalah muncul bengkak sesaat setelah tergigit, Bakteri yang ada dalam liur biawak mampu masuk dalam aliran darah dan mengganggu kelancaran darah untuk mengalir. Rasa nyeri setelah bengkak dapat terjadi dan cukup mengganggu seseorang untuk beraktifitas.
2.  Infeksi luka
Bahaya gigitan biawak paling mudah terjadi pada anak anak adalah infeksi luka. Infeksi lebih sering diakibatkan karena bakteri dari air liur biawak yang telah mencederai jaringan kulit bagian dalam. Infeksi akan berupa rasa nyeri dan pelebaran luka yang meradang.

3. Keracunan


Jangan sepelekan Gigitan biawak atau makan daging biawak yang tidak dimasak dengan benar karena dapat menyebabkan seseorang terserang keracunan berupa jual dan muntah. Bakteri, Larva cacing atau racun yang ada pada air liur biawak mampu mencederai jaringan tubuh lain seperti lambung, Pencernaan dan jaringan kulit bagian dalam.

4. Pembekuan darah
Bahaya gigitan biawak yang paling berbahaya adalah terbentuknya pembekuan darah yang tidak normal pada jaringan kulit pada tempat gigitan. Pembekuan darah awalnya berupa lebam, Bengkak dan rasa nyeri akibat peradangan. Seseorang akan mengalami kesulitan menggerakan bagian tubuh yang telah tergigit biawak.

5. Nyeri pada lokasi tubuh lain
Bahaya gigitan biawak juga dapat menyebabkan jaringan tubuh lain memderita nyeri misalnya pada daerah lengan dan kaki atau tempat lain, Hal itu disebabkan racun dari air liur biawak telah menjalar masuk pada peredaran darah menuju lengan dan kaki atau lokasi lain.

6. Gangguan pencernaan
Bakteri serta larva cacing yang ada pada air liur biawak dapat terbawa aliran darah menuju organ pencernaan lalu mengiritasi pencernaan sehingga mengganggu sistem cerna yang sedang terjadi pada lambung dan usus. Infeksi organ pencernaan disebabkan karena larva cacing berkembang biak dan menetap pada organ pencernaa.
7. Muncul penyakit kulit
Bahaya gigitan biawaak bisa berupa munculnya kerusakan jaringan kulit yang menyebabkan munculnya luka yang menjadi penyakit kulit seperti borok yang sulit disembuhkan , Jika seseorang memilki penyakit diabetes. Segeralah berobat pada dokter sesaat sestealh tergigit biawak.
Hindari kontak langsung dengan biawak terutama pada anak anak. Air liur pada biawak mengandung banyak bakteri dan sangat bermanfaat bagi mangsanya. Bakteri tersebut dapat menyebabkan beberapa keluhan kesaehatan jika mengenai manusia melalui gigitanya. Sudah saatnya anak usia dini diberi pengertian dan pemahaman yang benar tentang bahaya gigitan biawak.

(cuplikan dari : ,............)
Kami melanjutkan perjalanan menuju ke Bird hiding, di Bird Hiding kita bisa melihat banyak burung berterbangan tanpa mereka tahu keberadaah kita. Seperti apasih Bird Hiding itu ? jadi di sana mereka membuat suatu gubuk yang tertutup tapi ada celah panjang untuk kita melihat burung-burung yang terbang bebas. Berikut adalah burung - burung yang kulihat dan kucatat di jurnal seperti Burung Cangak abu, Burung pecuk ular,dan Burung kuntul kecil. 

Dari Bird Hiding kami berjalan menuju menara yang tingginya 20 meter untuk melihat sekitar Pulau Rambut. Sesampainya di atas aku gemeteran karena tangga menaranya ada yang sudah kropos besinya tapi enak dingin, kata masnya kalau semakin sore angin semakin kencang, di menara kami juga melihat elang yang terbang dengan anggun. 

Banyak sekali burung yang terlihat di menara tapi aku lagi-lagi lupa mencatat jadi jangan lupa mencatat atau mengabadikan sesuatu yang spesial lain kali (ah ..ini nasihat untukku). Sesudah mengeksplor P. Rambut kami kembali ke P. Untung jawa untuk ishoma, dan makan malam bersama kami juga di beri kesempatan untuk menelpon orang tua. Setelah makan kami berkumpul membuat lingkaran untuk membahas hasil pengamatan. 

Acara malam itu selesai cukup melelahkan, jadi kami langsung kekamar dan tidur. 
lanjut day 2 yuk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini